Sabtu, 18 Juni 2011

My Eternal Love



Keluarga… adalah segalanya bagiku. Tempat curahan hatiku dan keluh kesahku selama ini. Mereka adalah prioritasku. Mereka sangat berperan dalam pembentukan kepribadianku hingga saat ini. Selain itu mereka juga orang orang yang sangat mengerti diriku. Sanggup melakukan apa aja yang terbaik bagiku bahkan tidak jarang mereka selalu membuatku bahagia. Entah dengan cara yang sengaja ataupun tidak sama sekali. Kubersyukur memiliki mereka.

Bapak

adalah sosok ayah yang sangat pengertian, sabar dan selalu menyisihkan keperluan dirinya hanya untuk anak-anak dan istrinya. Pernah suatu hari saat aku masih berumur 6 tahun, dan adik pertamaku berusia 1 tahun kami pergi ke sebuah toko. Pada waktu itu memang bapak sedang membutuhkan sepatu untuk kerja. Tetapi setelah sampai, aku melihat ada mainan kereta api yang sedang dipajang di toko itu. Aku merengek meminta dibelikan. Bapak akhirnya mengalah dan membelikan aku mainan itu.

*Teteh, hormatilah orang yang lebih tua. Dimanapun, kapanpun dan siapapun!

*Kalau nanti bapak meninggal, tolong jangan terlalu lama ditangisi. Yang bapak butuhkan adalah doa dari anak yang soleh dan solihah. Karena hanya itu yang tidak putus hingga nanti

* Anak sulung adalah penentu keluarga

Itulah ucapan bapak yang masih selalu kuingat… meskipun kadang aku selalu melawan dan membangkang nasihatnya, tapi di dalam hati ini sungguh aku sangat ingin membuatnya bangga.

Ibu

adalah ibu dengan pikiran dinamis. Ia selalu tahu apapun yang terjadi pada anak-anaknya. Walaupun kami berusaha untuk menutupinya, tapi semua itu tak bisa tertutupi darinya. Ia selalu mencurahkan kasih sayangnya dengan tegas. ia tidak pernah memanjakan anak-anaknya. Meskipun sesungguhnya dia menyayangi keluarga.

*Teteh, kamu harus bisa jadi perempuan mandiri, bisa membantu suami dan jangan hanya mengandalkan suami

*Ibu selamanya gak akan memanjakan kalian, karena itu semua hanya membuat kalian cengeng

*Apapun yang teteh lakukan, pokoknya bismillah! Solat dan solatlah!

Meskipun aku sering berdebat dengan ibu karena berbeda misi, tetapi setiap ucapannya selalu menjadi kenyataan! Pernah suatu hari aku dilarang pergi karena suasana rumah sedang tidak kondusif. Tetapi aku memaksa untuk pergi. Alhasil aku tertimpa musibah karena tidak direstui ibu. Maka dari itu aku akan nurut selalu kepada ibu.

Nenek

Sosok orang yang ikhlas dan rela berkorban untuk orang lain. Meskipun kini beliau sudah tidak bersama kami lagi, tetapi aku optimis dia akan mendapatkan yang terbaik! Aku pernah tinggal bersamanya dari TK hingga kelas 4 SD. Ketika itulah banyak sekali kenangan indah yang kami lalui bersama

*Kalau kita masih bisa membuat orang senyum, maka lakukanlah

*Ramahlah pada setiap orang

*Berikan yang terbaik, jangan pernah memberi yang buruk!

*Jaga kesehatan kalian, jangan sampai sakit-sakitan seperti nenek. Cukuplah penyakit ini hanya nenek yang menanggungnya

Ya… itulah kata-kata dari nenek yang membuat aku berfikir untuk selalu berbuat baik kepada siapa saja. Termasuk tubuh kita sendiri

Kakek

Adalah seorang pekerja keras yang selalu tekun dlam setiap pekerjaannya. Dia bekerja menjadi bendahara di Departemen Keuangan dan bersih dari korupsi. Beliaupun diberi penghargaan 2 kali oleh Presiden Soeharto dan Habibie semasa ia kerja. Padahal, banyak koleganya yang sudah memiliki sesuatu dari hasil korupsi itu. Tapi beliau selau bisa menahan hasrat itu dan berbuat jujur.

*Hargailah kepercayaan orang kepada kita

*Bersakit sakit dahulu bersenag-senang kemudian!

Om

Adalah sosok yang kuanggap sebagai kakak sendiri… dulu ketika aku masih tinggal bersama nenekku, dia banyak sekali memberikan sesuatu yang aku inginkan yang tidak bisa aku dapatkan dari nenekku. Dia juga mengajarkan banyak sekali arti kemodernan.

* Kamu harus nurut sama orang tua

*Memberi pada orang lain, balasannya 10 kali lipat jika kita ikhlas

Tante

Adalah seorang wanita yang sejalan denganku. Setiap pendapatnya tentang sesuatu, pasti aku menyetujuinya. Mungkin dia adalah orang yang baru kukenal. Tapi tidak masalah… kami hampir selalu cocok. Mungkin dia juga sadar dan telah mengaggap aku ini sudah menjadi bagian dari keluarganya.

*Banyak bekerja dan sedikit bicara

*Bersedekahlah tanpa harus berujar didepan umum

*Berpikir positiflah dari semuanya

Itulah sekelumit kata-kata bijak yang aku dapatkan dari keluargaku yang sangat aku cintai. Mungkin masih banyak sosok lainnya yang tak aku cantumkan semuanya. tapi percayalah kalian selalu ada di hati ini. Karena aku sayang kalian semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar