Rabu, 09 Desember 2009

PENJELASAN BIOLOGI TENTANG ULAR

Biologi Ular

Biologi Ular

Banyak paradigma yang berkembang tentang ular..

dari sudut pandang mistis, gaib, medis, mitos, agama dan bahkan ilmu pengetahuan dan dunia entertainment memiliki kamus tersendiri tentang ular

SIOUX mengutamakan pemahaman ular berbasis biologi, logika dan karakter. pemahaman mendasar tentang ular dari sisi Biologinya ini lah yang dapat mematahkan beragam teori mistis dan mitos yang berkembang salah di masyarakat…


Ular …………..

a. Berpenampang melintang, tubuh membulat dan memanjang

b. Tubuhnya tertutup oleh sisik (tidak berlendir seperti yang dianggap oleh kebanyakan orang)

c. Ukuran panjang tubuhnya dari 10 mm – 9000 mm

d. Memiliki tulang belakang dan sepasang tulang rusuk pada setiap ruas tulang belakang (sampai cloaca)

e. Suhu tubuhnya poikilotermik, suhu ideal 23,9 – 29,4°C. Namun ular masih dapat bertahan pada suhu yang ekstrem 7.2°C atau 37.8°C, bila lebih dari suhu ini akan berakibat fatal bagi ular.

f. Ular melata dengan menggunakan otot pada bagian perutnya secara bergantian sehingga dapat bergerak menuju ke tempat lain.

g. Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi dilindungi oleh selaput transparan. Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusia. Sensor yang ditangkap adalah bayangan dan sensitif terhadap cahaya.

h. Tidak seperti manusia, hidung pada ular hanya berfungsi sebagai alat untuk bernafas, sedangkan alat penciumannya adalah lidahnya dengan dibantu organ Jacobson.

i. Indera panas, terletak diantara mata dan hidung, berfungsi untuk mendeteksi panas yang dikeluarkan oleh makhluk lain yang berdarah panas (endotermik), Namun tidak semua ular memiliki organ ini

j. Ular tidak memiliki lubang telinga, tapi memiliki membran tympani yang dapat mendeteksi getaran. Ular yang “menari” mengikuti irama suling sebenarnya bergerak bukan karena suaranya, namun karena mengkuti gerakan sulingnya.

k. Pewarnaan tubuh ular sangat beragam, menyesuaikan dengan lingkungan dimana dia tinggal. Pewarnaan berfungsi sebagai penyamaran ular dalam mencari mangsa dan menghindari musuh. Tidak semua warna menyala menandakan tingkat bisa ular.

l. Cara mendapatkan makanan
- memburu mangsanya
- menghadang mangsanya
- memancing mangsanya

m. Gigi ular berjumlah banyak dan condong ke dalam sehingga ular tidak mengunyah mangsanya melainkan menelan mangsanya. Berdasarkan tipe giginya, ular dibedakan menjadi :
a. Aglypha : Tidak memiliki taring bisa.
Contoh : Ptyas korros (Ular kayu), Python reticulatus (Ular sanca batik). Ular ini tidak berbisa
b. Ophistoglypha : Memiliki taring bisa pendek dan terletak agak ke belakang pada rahang atas. Contoh : Boiga dendrophila. (ular cincin emas). Ular ini berbisa menengah.
c. Proteroglypha : Memiliki taring bisa panjang dan terletak di bagian depan. Contoh : Naja naja sputatrix (ular kobra), Ophiophagus hannah(ular king kobra) Ular ini berbisa tinggi
d. Solenoglypha : Memiliki taring bisa sangat panjang di bagian depan dan dapat dilipat. Contoh : Agkistrodon rhodhostoma (Ular tanah) Ular ini berbisa tinggi


tipe-gigi-ular



n. Ular dapat memangsa mangsanya yang berukuran 10 kali lipat besar kepalanya, karena pada rahang bagian belakang dari mulutnya dihubungkan oleh sendi yang berbentuk segiempat, sehingga mulut ular dapat menganga 180ยบ dan didukung oleh rahang bawah yang hanya dihubungkan oleh ligamen (otot) yang sangat elastis.
Berikut ini beberapa cara ular memangsa :
a. Menelan langsung
b. Membelit
c. Menyuntikkan bisa

o. Semua jenis ular adalah binatang Karnivora. Jenis makanan yang mereka makan antara lain : insekta, ikan, amphibi, unggas, mamalia kecil sampai mamalia besar; bahkan ada beberapa jenis ular yang memakan ular juga (kanibal). Jenis makanan ini tergantung dari jenis ular dan habitatnya.

p. Organ reproduksi pada ular jantan adalah hemipenis yang terletak pada cloaca dan yang betina dengan cloaca. Ular luar negeri biasanya kawin pada bulan-bulan yang bersuhu hangat, karena pada musim dingin mereka akan hibernasi (tidur panjang). Ular ada yang bertelur (ovipar) dan mengerami telurnya yang diletakkan diantara tumpukan daun daun kering selama 2-3 bulan dan menetas; namun ada pula yang di simpan didalam tubuhnya selama 2-3 bulan dan melahirkan (ovovivipar).

q. Menurut habitatnya, ular dapat dibagi menjadi 5, yaitu :
- Ular Air (Aquatik)
Ular air adalah ular yang seluruh hidupnya (melakukan segala aktifitasnya) di dalam air. Contoh : Ular laut (Laticauda laticauda). Ular air yang sesungguhnya hanyalah ular laut.
- Ular Setengah Perairan (Semi Aquatik)
Ular ini terkadang melakukan aktifitasnya di darat dan di air. Contohnya : Homalopsis buccata (ular Kadut)
- Ular Darat (Terresterial)
Ular ini hidup di darat, dan melakukan seluruh aktifitasnya di darat. Contoh : Pytas mucosus (Ular bandotan macan)dan Elaphe flavolineata (Ular Kopi)
- Ular Pohon (Arboreal)
Ular jenis ini melakukan seluruh aktifitasnya di pohon (arboreal). Biasanya ular pohon ekornya prehensil (dapat untuk berpegangan / bergelantungan) Contoh : Boiga dendrophila (cincin emas) dan Ahaetula prasina(Ular pucuk)
- Ular Gurun
Ular jenis ini melakukan seluruh aktifitasnya di gurun. Ular gurun biasanya menyembunyikan diri di bawah pasir untuk menghindari sengatan matahari. Contoh : Crotalus artox, ular derik, rattle

Tambahan
- Ular sangat senang tinggal di tempat yang lembab
- Kadang ditemukan berjemur di panas matahari, tetapi kebanyakan waktunya digunakan untuk bersembunyi menunggu mangsa sesuai dengan habitatnya.
- Ular juga senang berpindah-pindah tergantung dimana ia bisa mendapatkan mangsanya
- Ular juga senang tinggal di daerah dekat air yang tenang.
- Ular adalah perenang dan pemanjat yang ulung.

r. Bisa sebenarnya merupakan protein yang di produksi oleh kelenjar bisa yang berada di dalam kepala. Pada kelenjar bisa terdapat saluran yang menghubungkan ke taring bisa yang memiliki lubang pada ujung bawahnya. Khusus pada jenis Naja naja (ular Kobra) lubang saluran bisanya berada di ujung bagian depan gigi taring, sehingga ular-ular jenis ini dapat menyemburkan/menyemprotkan bisanya.
Kelenjar bisa ini sama dengan kelenjar ludah pada manusia. Bisa pada ular berfungsi selain sebagai senjata untuk membunuh musuhnya, juga membantu sistem pencernaan.

s. Jenis Bisa dibagi berdasarkan lokasi organ tubuh menjadi sasaran racun ular :
a. Neurotoxin
- Menyerang dan mematikan jaringan syaraf
- Terjadi kelumpuhan pada alat pernafasan
- Kerusakan pada pusat otak
- Efek gigitan yang langsung terasa adalah korban merasa ngantuk
b. Haemotoxin
- Menyerang darah dan sistem sirkulasinya
- Terjadi haemolysis
- Transport O2 ke tubuh terganggu, terutama metabolisme sel

Organ organ lain yang akan terganggu sistem kerjanya oleh bisa ular antara lain: jantung, ginjal, otot, sel-sel darah dan jaringan-jaringan yang lain.

Sumber : Makalah Pengantar SIOUX dan catatan pribadi

pengetahuan dasar tentang ular

ALASAN UTAMA KENAPA KITA HARUS MENGENAL ULAR

Satu, Ular adalah binatang liar berbahaya yang habitatnya terdekat dengan kehidupan manusia.

Sebagai bukti, saat ini ular masih dapat kita jumpai di halaman rumah, kebun, sawah, ladang, hutan, sungai, rawa-rawa, pegunungan, gua, pantai, laut, samudra bahkan di saluran – saluran air perkotaan seperti kota Jakarta. Yang harus diwaspadai adalah, adanya bahaya psikis akibat keberadaan mitos, cerita, pandangan dan anggapan yang salah tentang ular. Sikap ketakutan ini dapat menjadikan kita bertindak di luar akal sehat sehingga merugikan diri sendiri… bahka orang lain.

Dua, Ular berperan penting bagi kesejahteraan hidup manusia.

Ular adalah predator alami tikus, hama aktif yang memakan padi sebagai sumber energi utama masyarakat Indonesia. Ular juga merupakan makanan burung – burung karnivora seperti elang, burung hantu, rajawali, dll. Artinya, keberadaan ular dapat membantu mengurangi populasi tikus yang sangat cepat berkembang di satu kawasan sekaligus ikut mempertahankan jumlah burung – burung karnivora yang semakin menipis akibat berkurangnya makanan yang di dapat, dan akibat ulah manusia tentu saja.

Tiga, Ular masih mengandung banyak sekali, misteri dan keanehan

Misteri itu berupa manfaat di bidang kesehatan bagi manusia yang belum seluruhnya dikembangkan secara mendalam…..

Empat, Ular adalah makhluk eksotis, unik, indah, menantang, sangat banyak ragamnya.

Ular juga dapat menjadi binatang yang bersahabat dan mengajarkan tentang kebijaksanaan kepada manusia tentang kebesaran Nya dan kekuasaan Nya.

…………………..

Saat ini, jumlah ular dan jenisnya semakin berkurang…..

Penyebab utama “hilangnya” ular adalah MANUSIA…… karena………

  1. Pembunuhan semena – mena terhadap ular akibat adanya Paradigma masyarakat yang salah tentang ular.

Semua jenis ular dianggap menyeramkan dan mematikan, sehingga banyak sekali ular mati sia – sia karena di bunuh akibat rasa takut pada ular. Masyarakat semakin berpandangan negatif karena ular sering diberi peran antagonis di sinetron, film, drama dan hiburan – hiburan yang marak di televisi sehingga meningkatkan rasa “jijik” dan benci masyarakat terhadap makhluk alam ini. Paradigma yang salah pun muncul karena mitos, cerita, dongeng yang berlebihan dan turun menurun lebih mengakar daripada khasanah ilmu pengetahuan yang logis dan nyata karena minimnya pengetahuan dan pengembangan studi tentang ular khususnya ular asli Indonesia.

  1. Semakin menyempitnya ruang gerak ular di alam yang tergusur akibat pembangunan manusia yang tidak tertahankan akibat semakin bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal. Polusi, pencemaran air dan tanah, satu hal yang tidak terelakkan………….
  2. Keserakahan orang – orang yang tidak memperdulikan kelestarian alam dengan mengambil persediaan ular di alam untuk bisnis dengan eksplorasi yang tak terukur.
  3. masih belum berkembangnya usaha untuk mengembangbiakkan ular dan mengembalikan mereka ke habitatnya sebagai usaha untuk memenuhi keseimbangan ekosistem di alam sehingga musuh tanaman pangan manusia menjadi seimbang dan tidak merugikan.

Padahal ……………

….kenyataannya, tidak semua ular berbahaya bagi manusia. Bahaya yang terbesar sebenarnya adalah bahaya psikologis yang ditimbulkan oleh ular karena rasa takut, jijik, geli dan jengahnya manusia melihat sosok ular dengan segala posisi dan negatifnya pikiran dalam benaknya.

Sedangkan bahaya biologis (akibat gigitan, belitan dan racun) masih tergolong minim karena jumlah korban gigitan ular di Indonesia belum mencapai tingkat yang mengkuatirkan.

Bahaya psikologis akibat ketakutan dan paradigma masyarakat yang keliru tentang ular itu dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dengan jalan mengenal lebih jauh tentang ular. Bagaimana, apa, mengapa, siapa dan apa saja tentang ular harus diutarakan secara benar dan jelas kepada masyarakat. Begitu pula tentang teknik – teknik dasar penanganan bahaya gigitan ular harus disebarluaskan agar masyarakat dapat merasa lebih aman jika dilingkungan sekitarnya masih ditemui ular.