Rabu, 09 Desember 2009

pengetahuan dasar tentang ular

ALASAN UTAMA KENAPA KITA HARUS MENGENAL ULAR

Satu, Ular adalah binatang liar berbahaya yang habitatnya terdekat dengan kehidupan manusia.

Sebagai bukti, saat ini ular masih dapat kita jumpai di halaman rumah, kebun, sawah, ladang, hutan, sungai, rawa-rawa, pegunungan, gua, pantai, laut, samudra bahkan di saluran – saluran air perkotaan seperti kota Jakarta. Yang harus diwaspadai adalah, adanya bahaya psikis akibat keberadaan mitos, cerita, pandangan dan anggapan yang salah tentang ular. Sikap ketakutan ini dapat menjadikan kita bertindak di luar akal sehat sehingga merugikan diri sendiri… bahka orang lain.

Dua, Ular berperan penting bagi kesejahteraan hidup manusia.

Ular adalah predator alami tikus, hama aktif yang memakan padi sebagai sumber energi utama masyarakat Indonesia. Ular juga merupakan makanan burung – burung karnivora seperti elang, burung hantu, rajawali, dll. Artinya, keberadaan ular dapat membantu mengurangi populasi tikus yang sangat cepat berkembang di satu kawasan sekaligus ikut mempertahankan jumlah burung – burung karnivora yang semakin menipis akibat berkurangnya makanan yang di dapat, dan akibat ulah manusia tentu saja.

Tiga, Ular masih mengandung banyak sekali, misteri dan keanehan

Misteri itu berupa manfaat di bidang kesehatan bagi manusia yang belum seluruhnya dikembangkan secara mendalam…..

Empat, Ular adalah makhluk eksotis, unik, indah, menantang, sangat banyak ragamnya.

Ular juga dapat menjadi binatang yang bersahabat dan mengajarkan tentang kebijaksanaan kepada manusia tentang kebesaran Nya dan kekuasaan Nya.

…………………..

Saat ini, jumlah ular dan jenisnya semakin berkurang…..

Penyebab utama “hilangnya” ular adalah MANUSIA…… karena………

  1. Pembunuhan semena – mena terhadap ular akibat adanya Paradigma masyarakat yang salah tentang ular.

Semua jenis ular dianggap menyeramkan dan mematikan, sehingga banyak sekali ular mati sia – sia karena di bunuh akibat rasa takut pada ular. Masyarakat semakin berpandangan negatif karena ular sering diberi peran antagonis di sinetron, film, drama dan hiburan – hiburan yang marak di televisi sehingga meningkatkan rasa “jijik” dan benci masyarakat terhadap makhluk alam ini. Paradigma yang salah pun muncul karena mitos, cerita, dongeng yang berlebihan dan turun menurun lebih mengakar daripada khasanah ilmu pengetahuan yang logis dan nyata karena minimnya pengetahuan dan pengembangan studi tentang ular khususnya ular asli Indonesia.

  1. Semakin menyempitnya ruang gerak ular di alam yang tergusur akibat pembangunan manusia yang tidak tertahankan akibat semakin bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal. Polusi, pencemaran air dan tanah, satu hal yang tidak terelakkan………….
  2. Keserakahan orang – orang yang tidak memperdulikan kelestarian alam dengan mengambil persediaan ular di alam untuk bisnis dengan eksplorasi yang tak terukur.
  3. masih belum berkembangnya usaha untuk mengembangbiakkan ular dan mengembalikan mereka ke habitatnya sebagai usaha untuk memenuhi keseimbangan ekosistem di alam sehingga musuh tanaman pangan manusia menjadi seimbang dan tidak merugikan.

Padahal ……………

….kenyataannya, tidak semua ular berbahaya bagi manusia. Bahaya yang terbesar sebenarnya adalah bahaya psikologis yang ditimbulkan oleh ular karena rasa takut, jijik, geli dan jengahnya manusia melihat sosok ular dengan segala posisi dan negatifnya pikiran dalam benaknya.

Sedangkan bahaya biologis (akibat gigitan, belitan dan racun) masih tergolong minim karena jumlah korban gigitan ular di Indonesia belum mencapai tingkat yang mengkuatirkan.

Bahaya psikologis akibat ketakutan dan paradigma masyarakat yang keliru tentang ular itu dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dengan jalan mengenal lebih jauh tentang ular. Bagaimana, apa, mengapa, siapa dan apa saja tentang ular harus diutarakan secara benar dan jelas kepada masyarakat. Begitu pula tentang teknik – teknik dasar penanganan bahaya gigitan ular harus disebarluaskan agar masyarakat dapat merasa lebih aman jika dilingkungan sekitarnya masih ditemui ular.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar